Pages

Fisika Matematika (Mary L Boas) : Bab 3 Linier Algerbra (Subbab 3)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ...


Saya akan membahas mengenai fisika matematika, buku yang akan digunakan adalah buku Marry L. Boas, naahh, covernya seperti ini.
Kalau belum punya bukunya Silahkan Download Disini



Oke,, langsung saja kita membahas subbab 3, yang sebelumnya kita sudah membahas mengenai subbab 1 dan subbab 2 pada postingan sebelumnya, mari mulai belajar,, jangan lupa membaca doa agar ilmu nya bermanfaat

Bismillah,,

BAB 3 Linier Algebra (Aljabar Linier)
Subbab 3

3.     DETERMINAN; KAIDAH CRAMER
Kita telah menyatakan bahwa matriks itu merupakan himpunan angka-angka yang tidak bernilai numerik. Matriks bernilai numerik jika bentuknya diubah menjadi determinan. Syaratnya, matriks itu berupa matriks bujur sangkar (square matrix). Matriks disebut matriks bujur sangkar karena jumlah baris dan jumlah kolomnya sama.
Determinan dari matriks bujur sangkar (A) disebut det A. Determinan bertanda dua garis lurus vertikal, terdiri atas garis lurus pembuka (sebelah kiri) dan garis lurus penutup (sebelah kanan), sedangkan elemennya berada di antara kedua garis itu. Contohnya, nilai det A pada matriks A (baris x kolom = 2x2) pada persamaan  adalah ad-bc.
                                


Persamaan diatas memberi informasi tentang cara menentukan nilai determinan sebuah matriks (baris x kolom = n x n). Selanjutnya disebut determinan orde n, dan determinan pada persamaan awal adalah determinan orde 2 Berikut dipaparkan penampilan notasi dari determinan orde n

             Perhatikan bahwa a23 merupakan unsur dari determinan orde n pada baris ke-2 kolom ke-3 secara umum, aij merupakan unsur sebuah determinan yang berada di baris ke- i, kolom ke-j. Adapun |aij| adalah determinan dari aij. Jika sebuah baris dan sebuah kolom dari determinan orde n itu diambil, tinggal determinan orde n-1. Sebagai contoh, jika kita mengambil baris dan kolom yang melewati aij dan tinggal determinan Mij . Determinan  Mij adalah minor  aij .  Contohnya :
Minor dari suku a23 = 4 adalah
Persilangan antara baris (i) ke-2 kolom (j) ke-3 adalah angka 4. Minor bertandanya adalahyang disebut kofaktor dari aij. Pada persamaan sebelumnya suku bernilai 4 berada di baris ke-2 dan kolom ke-3 sehingga i+j =5. Itu menyebabkan kofaktor dari 4 adalah (-1)5 M23= -11. Tentu (-1)i+j dapat ditulis berurutan +1 dan -1, baik dalam arah datar (baris) maupun vertikal (kolom). Selanjutnya, Perhatikan persamaan dibawah kofaktor dari sebuah matriks :
Sekarang kita dapat dengan mudah mengatakan bagaimana melihat nilai determinan: Kalikan masing-masing unsur satu baris (atau satu kolom) oleh kofaktor dan menambahkan hasil. Hal ini dapat  menunjukkan bahwa kita mendapatkan jawaban yang sama yang mana baris atau kolom yang kita gunakan.
Determinan suatu matriks A sama dengan jumlah hasil kali setiap elemen sembarang baris atau kolom dengan kofaktornya.


 Contoh : Hitunglah determinan matriks berikut
Dengan menggunakan kofaktor dari elemen-elemen kolom ketiga
Pemecahan kofaktor dari elemen ketiga, -1, 1 dan 1, berturut-turut dinyatakan
 dalam 

               Contoh : Hitunglah determinan pada persamaan 
Pada contoh ini dilakukan ekspansi pada kolom ke 3 sehingga diperoleh :

Perhatikan ketentuan tentang determinan berikut :
1)      Jika setiap suku pada sebuah baris (atau sebuah kolom) dikalikan dengan k, nilai determinan adalah k kali semula.
2)     Nilai determinan disebut nol jika semula elemen  (suku) :
a.       Disatu  baris atau kolom adalah nol
b.      Dua baris (atau 2 kolom) identik
c.       Dua baris (atau 2 kolom) sebanding
3)     Jika 2 baris (atau 2 kolom) dipertukarkan, nilai determinan berubah tanda.
4)     Nilai determianan tidak berubah jika
a.       baris diganti kolom dan kolom diganti baris
b.      setiap suku pada sebuah baris ditambah dengan k kali setiap suku baris yang lain.




Aturan Cramer
Kaidah ini digunakan untuk menyelesaikan n persamaan linear dengan n pengubah tak diketahui, yang dinyatakan dalam bentuk determinan. Reduksi baris biasa digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan yang berkoefisien angka numerik. Jika koefisien yang terlibat bukan angka numerik, persamaan akan lebih mudah diselesaikan dengan kaidah Cramer.
Berikut adalah contoh pemanfaatan kaidah Cramer. Kaidah ini digunakan untuk menyelesaikan dua persamaan yang mengandung dua pengubah tak diketahui.
a1x + b1y = c1
a2x + b2y = c2
Jika Persamaan  pertama dikalikan dengan b2 dan persamaan kedua dengan b1, dan selanjutnya persamaan pertama yang baru dikurangi persamaan kedua yang baru, penyelesaian untuk x akan diperoleh asalkan
Contoh :
2x + 3y = 3
x – 2y = 5
Jawab :

Hal ini membantu dalam mengingat persamaan sebelumnya mengatakan dalam bagaimana kita menemukan faktor penentu yang benar. Pertama, persamaan harus ditulis dalam bentuk standar seperti pengurangan baris. Kaidah Cramer tidak hanya digunakan untuk menyelesaikan dua peubah, namun juga dapat digunakan untuk tiga peubah, atau bahkan n ( n3) peubah. Beberapa hal harus diperhatikan, yaitu penyajian persamaan harus dalam bentuk standar. Caranya, kedua peubah berada disebelah kiri dan tetapan di sebelah kanan. Berikutnya determinan koefisien (D) merupakan determinan dari koefisien yang melekat pada peubh x dan y. Determinan pembagi (denominator) merupakan determinan persamaan sebelah kiri dengan koefisien x yang diganti dengan tetapan sebelah kanan (untuk penyelesaian x) dan koefisien y yang diganti dengan tetapan sebelah kanan (untuk penyelesaian y). Kemudian, x dihitung dari pembagian penyebut x terhadap D, dan y dihitung dari pembagian denominator y terhadap  D asalkan ≠ 0.

Sekian untuk penyampaian subbab 3, kurang lebihnya mohon maaf
Kita bertemua kembali disubbab berikutnya

Subbab Sebelumnya........                                 Next Subbab Selanjutnya........





Rizki Fajar

keep do the best but don't feel the best. Ganbatte kudasai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar