Pages

Laporan Praktikum Elektronika : Penyearah Setengah Gelombang

UNTUK DOWLOAD FILENYA KLIK DISINI


LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
ELEKTRONIKA I
PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG
Tanggal Pengumpulan  : 16 November 2016
Tanggal Praktikum : 10 November 2016
Waktu Praktikum    : 11.00 – 13.00 WIB
 







Nama                             : Rizki Fajar Bagaskara
NIM                              : 11150163000006
Kelompok/Kloter          : 2 (Dua)/2 (Dua)
Nama Anggota :
1.      Aulya Antika Fitri               (11150163000002)
2.      Nia Rosidah                        (11150163000014)
3.      Annisa Kharisma Insani      (11150163000018)
Kelas                             : Pendidikan Fisika 3A


LABORATORIUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016

I.                   TUJUAN PRAKTIKUM
1.      Memahami prinsip kerja penyearahan setengah gelombang
2.      Memahami pengaruh kapasitor terhadap tegangan keluaran
3.      Memahami sinyal output yang dihasilkan pada penyearah setengah gelombang.
4.      Memahami materi tentang penyearah gelombang pada mata kuliah elektronika

II.                DASAR TEORI

Dioda merupakan komponen elektronik yang terdiri dari dua buah elektroda yaitu anoda dan katoda yang digunakan untuk meratakan mengarahkan aliran ke satu jurusan, yaitu dari anoda menuju katoda (Herman, 2007).
                                            
Kapasitor merupakan suatu alat elektronik yang terdiri dari konduktor dan isolator yang mempunyai sifat sebagai penyimpan muatan listrik. Kapasitor memiliki fungsi sebagai kopling, dilihat dari sifat dasar kapasitor yaitu dapat dilalui arus AC dan tidak dapat dilalui arus DC, dapat dimanfaatkan untyk memisahkan 2 buah rangkaian yang saling tidak berhubungan secara DC tetapi masih berhubungan dengan AC, artinya sebuah kapasitor berfungsi sebagai kopling atau penghubung antara 2 rangkaian yang berbeda. Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah power supply, maksudnya adalah kapasitor sebagai ripple filter, disini sifat dasar kapasitor yaitu dapat menyimpan muatan listrik yang berfungsi untuk memotong tegangan ripple (Herman, 2007).

Didalam perlalatan tersebut terdapat rangkaian yang sering disebut sebagai adaptor atau penyearah yang mengubah sumber AC menjadi DC. Bagian terpenting dari adaptor adalah berfungsinya dioda sebagai penyearah (rectifier). Sebagian besar perlalatan elektronika memerlukan arus searah untuk dapat bekerja, dalam hal ini yang dimaksud adalah power supply/catu daya yang berfungsi sebagai rangkaian penyearah. Selain itu,didalam catu daya biasanya diberi tambahan filter agar tegangan keluarannya lebih rata. 

 Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang mengubah gelombang sinus AC menjadi deretan pulsa DC. Ini merupakan dasar atau langkah awal untuk memperoleh arus DC yang halus yang dibutuhkan oleh suatu perlalatan elektronika. Bentuk dari suatu rangkaian penyearah pada rangkaian ini ialah rangkaian penyearah gelombang penuh. (Malvino,2004:129)

Selain itu prinsip dari rangkaian penyearah setengah gelombang ini adalah pada saat setengah gelombang pertama (puncak) melewati dioda bernilai positif menyebabkan dioda dalam keadaan forward bias. Sehingga arus dari setengah gelombang pertama ini bisa melewati diode. Pada setengah gelombang kedua (lembah) yang bernilai negetif menyebabkan dioda dalam keadaan reverse bias, sehingga arus dan setengah gelombang kedua yang bernilai negatif tidak dapat melewatkan dioda (Sutanto :1994 :124).

Contoh rangkaian penyearah setengah gelombang digambarkan pada ilustrasi gambar dibawah ini. Tegangan input dengan arus bolak-balik melewati satu dioda penyearah kemudian pada outputnya tampak melewatkan "gunung" dari sinyal sinus dan menghambat fase "lembah"-nya. Hal ini mengakibatkan keluaran dari penyearah setengah gelombang memiliki banyak riak (riple) dan membutuhkan kapasitor yang besar untuk meng-"halus"-kannya.
Prinsip Kerja Penyearah Setengah Gelombang
Perhitungan tegangan DC keluaran dari penyearah setengah gelombang mengacu pada kondisi saat fasa on dan off pada gelombang output. Pada saat fase positif, dioda menghantar sehingga tegangan keluaran saat itu sama dengan Vmax dari sinyal input. Kemudian saat fase negatif, dioda tidak menghantar sehingga tegangan keluaran pada fase ini sama dengan nol.







III.             ALAT DAN BAHAN

No
Gambar
Keterangan
1
IMG_1155.JPG


Papan Plug-In
2
IMG_1313.JPG


Catu Daya Sumber Tegangan AC
3
IMG_1317.JPG


Resistor 100kΩ
Resistor 4,7kΩ
4


Diode 1N4002
5
IMG_1312.JPG


Kapasitor  1 µF/35V 
Kapasitor 10 µF/35V

6
IMG_1347.JPG


Multimeter Digital
7
IMG_1320.JPG


Osiloskop
8
IMG_1316.JPG


Kabel Penghubun
9
IMG_1322.JPG


Jumper


IV.             LANGKAH KERJA

a.      Tanpa menggunakan  kapasitor

Gambar
Langkah Kerja

IMG_1286.JPG

Menyiapkan alat dan bahan, kemudian rangkai seperti pada gambar

IMG_1346.JPG

Atur catu daya pada tegangan pada AC, kemudian nyalakan!




IMG_1347.JPG

Ukurlah tegangan masuk dengan menggunakan multimeter yang sudah diatur untuk pengukuran tegangan pada AC. Kemudian ukurlah tegangan keluar dengan menggunakan multimeter yang sudah diatur untuk tegangan pada DC.




Atur Ch 1 untuk tegangan masuk dan Ch 2 untuk tegangan keluaran.
Amati dan sketsa geloimbang!

b.      Dengan menggunakan kapasitor

Gambar
Langkah Kerja

IMG_1324.JPG

Siapkan alat dan bahan, kemudian rangkai seperti pada gambar


Pada osiloskop
Atur Ch 1 untuk tegangan masuk
Dan Ch 2 untuk tegangan keluar
Amati dan sketsa gelombang yang terbentuk




IMG_1324.JPG

Lakuakan langkah di atas dengan mengubah komponen resistor dan kapasitornya
1. 100 kΩ dan 
2. 100 kΩ dan
3. 4,7 kΩ dan
4. 4,7 kΩ dan





V.                DATA PERCOBAAN
Percobaan 1 (tanpa kapasitor)
Tegangan
Menggunakan
Multimeter
(v)
Div Vertikal Osiloskop
Div
Horizontal
Osiloskop
V/Div (v)
Time/Div (ms)
Va
0,18
6
4
5
5
Vb
4,94
3
4
5
5

Percobaan 2 (dengan kapasitor)
No.
Kapasitor 
(µF)
Hambatan
(Ω)
Menggunakan Multimeter (V)
Div vertikal Osiloskop
V/Div
(V)
Time/Div
(ms)
Div
Horizontal
Osiloskop
1.
1,0 µF/35V
100 kΩ
13,62
2,1
1
5
4
2.
10 µF/35V
100 kΩ
14,66
2,5
0,1
5
4
3.
10 µF/35V
4,7 kΩ
12,61
3,8
1
5
4
4.
1,0 µF/35V
      -
14,90
0,8
0,005
5
4












VI.             PENGOLAHAN DATA
Percobaan 1

Sebelum menggunakan dioda
     Tegangan puncak ke puncak (Vpp)

Vpp= Div vertikal (kotak) x Volt/Div
            = 6 x 5 Volt/DIV
            = 30 Volt 
     Tegangan maksimum (Vmax)

               
             
           = 15 V
     Periode = Div Horizontal (kotak) x Time/div
             = 4 x 5.10-3 S/Div
             = 20x10-3 S
     Frekuensi =  
              
            = 50 Hz
Setelah menggunakan dioda
     Tegangan puncak ke puncak (Vpp)

Vpp= Div vertikal (kotak) x Volt/Div
            = 3 x 5 Volt/DIV
Percobaan      2
(dengan menggunakan 10µF/35V dan 4,7 kΩ)

     Tegangan puncak ke puncak (Vpp)

Vpp= Div vertikal (kotak) x Volt/Div
            = 3,8 x 1 Volt/DIV
            = 3,8 Volt 
     Tegangan maksimum (Vmax)
               
             
           = 1,9 V
     Periode = Div Horizontal (kotak) x Time/div
             = 4 x 5.10-3 S/Div
             = 20x10-3 S
     Frekuensi =  
              
            = 50 Hz
     Vb = Vrms x  
             = 1,261 x 3,14
              = 3,959  v

            = 15 Volt 
     Tegangan maksimum (Vmax)

               
             
           = 7,5 V
     Periode = Div Horizontal (kotak) x Time/div
             = 4 x 5.10-3 S/Div
             = 20x10-3 S
     Frekuensi =  
              
            = 50 Hz
Pengukuran Multimeter
     Va  = Vrms x  
             = 0,18 x √2
              = 0,25 v
     Vb = Vrms x  
             = 4,94 x 3,14
              = 15,51  v
Percobaan      2
(dengan  menggunakan  10 µF/35V dan tanpa hambatan)

     Tegangan puncak ke puncak (Vpp)

Vpp= Div vertikal (kotak) x Volt/Div
            = 0,8 x 5Volt/DIV
            = 0,4` Volt 
     Tegangan maksimum (Vmax)
               
             
           = 0,2 V
     Periode = Div Horizontal (kotak) x Time/div
             = 4 x 5.10-3 S/Div
              S
     Frekuensi =  
              
            = 50 Hz
     Vb = Vrms x  
             = 0,1490 x 3,14
              = 0,4678  v
Percobaan  2
(dengan  menggunakan  1,0µF/35V dan 100 kΩ)

     Tegangan puncak ke puncak (Vpp)

Vpp= Div vertikal (kotak) x Volt/Div
            = 2,1 x 1 Volt/DIV
            = 2,1` Volt 
     Tegangan maksimum (Vmax)
               
             
           = 1,05 V

     Periode = Div Horizontal (kotak) x Time/div
             = 4 x 5.10-3 S/Div
             = 20x10-3 S
     Frekuensi =  
              
            = 50 Hz
     Vb = Vrms x  
             = 1,362 x 3,14
       = 4,276  v         

Percobaan      2
(dengan menggunakan         10 µF/35V dan 100 kΩ)

       Tegangan puncak ke puncak (Vpp)

Vpp= Div vertikal (kotak) x Volt/Div
            = 2,5 x 0,1 Volt/DIV
            = 0,25` Volt 
       Tegangan maksimum (Vmax)
               
             
           = 0,125 V
       Periode = Div Horizontal (kotak) x Time/div
             = 4 x 5.10-3 S/Div
             = 20x10-3 S
       Frekuensi =  
              
            = 50 Hz
       Vb = Vrms x  
             = 0,146 x 3,14
              = 0,4603  v






VII.          PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, tentang penyearah setengah gelombang dengan menggunakan 1 buah dioda yang berfungsi menyearahkan sinyal input atau dari sumber tegangan AC menjadi tegangan DC. Seperti halnya pada percobaan ini, dilakukan percobaan tentang penyearah setengah gelombang dengan menggunakan kapasitor yang berbeda dan tanpa menggunakan kapasitor. Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan untuk menyimpan muatan listrik tanpa waktu tertentu serta sebagai filter dalam percobaan kali ini.
Percobaan pertama rangkaian penyearah setengah gelombang tanpa menggunakan kapasitor di peroleh tegangan output pada channel 2 setelah dioda dengan menggunakan multimeter sebesar 15,51 Volt sedangkan pada perhitungan di osiloskop diperoleh tegangannya sebesar 15 Volt. Terlihat bahwa terjadi perbedaan antara hasil pengukuran yang berasal dari osiloskop dan hasil pengukuran yang didapatkan pada multimeter hal ini dikarenakan pengaruh dari hambatan pada kabel penghubung yang di gunakan, karna semakin panjang kabel tersebut maka akan semakin besar hambatan pada kabel tersebut maka tegangan yang dihasilkan pun berbeda.
Pada frekuensi yang didapatkan pada percobaan 1, nilai dari frekuensi input sebesar 50 Hz dan nilai dari frekuensi output pun sebesar 50 Hz. Hal ini sudah sesuai dengan teori yang ada karna nilai frekuensi input (fin) = nilai dari frekuensi outputnya (fout). Karna setelah menggunakan dioda sinyal output hanya menyearahkn bagian gelombang yang bernilai positif saja, sedangkan nilai negatif dari gelombang tersebut dihilangkan.
Pada percobaan ke dua, dengan menggunakan kapasitor yang terpasang. Yang pertama dengan menggunakan kapasitor sebesar 1 µF dan resistor 100kΩ didapat tegangan pada osiloskop sebesar 2,1 Volt dan tegangan pada multimeter sebesar 4,276  Volt. Pada percobaan selanjutnya dengan menggunakan kapasitor sebesar 10µF dan resistor 100kΩ didapatkan tegangan pada osiloskop sebesar 0,25 Volt dan tegangan pada multimeter sebesar 0,46 Volt. Dari data percobaan diatas diketahui bahwa nilai tegangan pada multimeter selalu lebih besar dibandingkan dengan nilai tegangan pada osiloskop dikarenakan pengukuran pada osiloskop terjadi kesalahan paralaks yang menyebabkan perbedaan tersebut dan panjangnya kabel penghubung yang digunakan pada osiloskop yang menyebabkan nilai hambatan tersebut lebih besar dibandingkan dengan nilai hambatan pada multimeter.
Pada percobaan dengan menggunakan resistor 4,7kΩ dan kapasitor sebesar 1µF didapatkan hasil tegangan pada osiloskop selalu lebih kecil dibandingkan dengan nilai tegangan pada multieter, begitu pula dengan yang menggunakan kapasitor sebesar 10µF didapatkan hasil tegangan pada osiloskop selalu lebih rendah dibandingkan tegangan pada multimeter. Dari data percobaan diatas diketahui bahwa nilai tegangan pada multimeter selalu lebih besar dibandingkan dengan nilai tegangan pada osiloskop dikarenakan pengukuran pada osiloskop terjadi kesalahan paralaks yang menyebabkan perbedaan tersebut dan panjangnya kabel penghubung yang digunakan pada osiloskop yang menyebabkan nilai hambatan tersebut lebih besar dibandingkan dengan nilai hambatan pada multimeter.

VIII.       KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan penyearah setengah gelombang , maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 
1.      Pada penyearah setengah gelombang hanya dapat menyearahkan sinyal yang bernilai positif saja.
2.      Kapasitor berfungsi sebagai tapis atau filter yang digunakan menghilangkan fluktasi pada sinyal output setelah di searahkan.
3.      Sinyal output memiliki nilai frekuensi yang sama dengan sinyal inputnya.

IX.             KOMENTAR DAN SARAN
1.      Kurangnya alat sehingga membuat praktikum kurang efisien.
2.      Kurang bekerjanya alat atau kesalahan yang terjadi saat praktikum sehingga tidak diperoleh data yang dibutuhkan.
3.      Seharusnya praktikan harus lebih teliti dalam merangkai alat yang digunakan dan dalam melakukan praktikum.















X.                DAFTAR PUSTAKA

Dwi, Herman Surjono. 2007. Elektronika Teori dan Penerapan. Jawa Timur: Cerdas Ulet
Kreatif
Malvino. 2004. Prinsip-prinsip Elektronika Buku Satu. Jakarta: Salemba Teknika
Sutanto. 1994. Rangkaian Elektronika. Depok: Universitas Indonesia.

Permono. 2016. Penyearah Gelombang Penuh dan Setengah. http://belajarelektronika.net/penyearah-gelombang-penuh-dan-setengah/ (Diakses pada 9 November 2016 pukul 18.45 WIB)






















TUGAS PASCA PRAKTIKUM
1.       Buatlah kesimpulan dari praktikum ini ?
2.       Buatlah grafik hubungan antara hambatan terhadap tegangan output, dan kapasitor terhadap tegangan output!
3.       Kesalahan relative antara tegangan input dan output dengan multimeter terhadap tegangan yang ada diosiloskop, sisipkan gambar sinyal yang ada diosiloskop!
Jawaban :
1.      Berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan penyearah setengah gelombang , maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 
Ø  Pada penyearah setengah gelombang hanya dapat menyearahkan sinyal yang bernilai positif saja.
Ø  Kapasitor berfungsi sebagai tapis atau filter yang digunakan menghilangkan fluktasi pada sinyal output setelah di searahkan.
Ø  Sinyal output memiliki nilai frekuensi yang sama dengan sinyal inputnya.
2.     

3.

































Lampiran


Text Box: KAPASITOR 10 MIKRO FARAD DENGAN RESISTOR 4.7K OHM Text Box: KAPASITOR 10 MIKRO FARAD DENGAN RESISTOR 100K OHM


CH.1 DAN CH.2 TANPA KAPASITOR
 
 
Text Box: KAPASITOR 1 MIKRO FARAD DENGAN RESISTOR 100K OHM

               



Text Box: KAPASITOR 10 MIKRO FARAD TANPA RESISTOR

                           




[1] Permono. 2016. Penyearah Gelombang Penuh dan Setengah. http://belajarelektronika.net/penyearah-gelombang-penuh-dan-setengah/ (Diakses pada 9 November 2016 pukul 18.45 WIB)

Rizki Fajar

keep do the best but don't feel the best. Ganbatte kudasai

3 komentar: